Langsung ke konten utama


KUMPULAN PANDUAN BELAJAR TEKNIK MESIN


GERAK MELINGKAR DALAM KINEMATIKA

Setiap hari kita selalu melihat sepeda motor, mobil, pesawat atau kendaraan beroda lainnya. Apa yang terjadi seandainya kendaraan tersebut tidak mempunyai roda ? yang pasti kendaraan tersebut tidak akan bergerak. Sepeda motor atau mobil dapat berpindah tempat dengan mudah karena rodanya berputar, demikian juga pesawat terbang tidak akan lepas landas jika terdapat kerusakan fungsi roda. Putaran roda merupakan salah satu contoh gerak melingkar yang selalu kita temui dalam kehidupan sehari-hari, walaupun sering luput dari perhatian kita. Permainan gasing merupakan contoh lainnya. Sangat banyak gerakan benda yang berbentuk melingkar yang dapat kita amati dalam kehidupan sehari-hari, termasuk gerakan mobil/sepeda motor pada tikungan jalan, gerakan planet kesayangan kita (bumi), planet-planet lainnya, satelit, bintang dan benda angkasa yang lain. Anda dapat menyebutnya satu persatu.
Setiap benda yang bergerak membentuk suatu lingkaran dikatakan melakukan gerakan melingkar. Sebelum membahas lebih jauh mengenai gerak melingkar, terlebih dahulu kita pelajari besaran-besaran fisis dalam gerak melingkar.
 1.1         Besaran-Besaran Fisis dalam Gerak Melingkar 
Dalam gerak lurus kita mengenal tiga besaran utama yaitu perpindahan (linear), kecepatan (linear) dan Percepatan (linear). Gerak melingkar juga memiliki tiga komponen tersebut, yaitu perpindahan sudut, kecepatan sudut dan percepatan sudut. Pada gerak lurus kita juga mengenal Gerak Lurus Beraturan dan Gerak Lurus Berubah Beraturan. Dalam gerak melingkar juga terdapat Gerak Melingkar Beraturan (GMB) dan Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB). Selengkapnya akan kita bahas satu persatu. dengan besaran-besaran dalam gerak melingkar dan melihat hubungannya dengan besaran fisis gerak lurus.
1.1.1      Perpindahan Sudut
Mari kita tinjau sebuah contoh gerak melingkar, misalnya gerak roda kendaraan yang berputar. Ketika roda berputar, tampak bahwa selain poros alias pusat roda, bagian lain roda lain selalu berpindah terhadap pusat roda sebagai kerangka acuan. Perpindahan pada gerak melingkar disebut perpindahan sudut. Bagaimana caranya kita mengukur perpindahan sudut ….?
Ada tiga cara menghitung sudut, Cara pertama adalah menghitung sudut dalam derajat (o). Satu lingkaran penuh sama dengan 360o. Cara kedua adalah mengukur sudut dalam putaran. Satu lingkaran penuh sama dengan satu putaran. Dengan demikian, satu putaran = 360o. Cara ketiga adalah dengan radian. Radian adalah satuan Sistem Internasional (SI) untuk perpindahan sudut, sehingga satuan ini akan sering kita gunakan dalam perhitungan. Bagaimana mengukur sudut dengan radian…. ?
Nilai radian dalam sudut adalah perbandingan antara jarak linear x dengan jari-jari roda r. Jadi,

Perhatikan bahwa satu putaran sama dengan keliling lingkaran, sehingga dari persamaan di atas, diperoleh :

Derajat, putaran dan radian adalah besaran yang tidak memiliki dimensi. Jadi, jika ketiga satuan ini terlibat dalam suatu perhitungan, ketiganya tidak mengubah satuan yang lain.
1.1.2      Kecepatan Sudut
Dalam gerak lurus, kecepatan gerak benda umumnya dinyatakan dengan satuan km/jam atau m/s. Telah kita ketahui bahwa tiap bagian yang berbeda pada benda yang melakukan gerak lurus memiliki kecepatan yang sama, misalnya bagian depan mobil mempunyai kecepatan yang sama dengan bagian belakang mobil yang bergerak lurus.
Dalam gerak melingkar, bagian yang berbeda memiliki kecepatan yang berbeda. Misalnya gerak roda yang berputar. Bagian roda yang dekat dengan poros bergerak dengan kecepatan linear yang lebih kecil, sedangkan bagian yang jauh dari poros alias pusat roda bergerak dengan kecepatan linear yang lebih besar. Oleh karena itu, bila kita menyatakan roda bergerak melingkar dengan kelajuan 10 m/s maka hal tersebut tidak bermakna, tetapi kita bisa mengatakan tepi roda bergerak dengan kelajuan 10 m/s.
Pada gerak melingkar, kelajuan rotasi benda dinyatakan dengan putaran per menit (biasa disingkat rpmrevolution per minute). Kelajuan yang dinyatakan dengan satuan rpm adalah kelajuan sudut. Dalam gerak melingkar, kita juga dapat menyatakan arah putaran. misalnya kita menggunakan arah putaran jarum jam sebagai patokan. Oleh karena itu, kita dapat menyatakan kecepatan sudut, di mana selain menyatakan kelajuan sudut, juga menyatakan arahnya (ingat perbedaan kelajuan dan kecepatan. Jika kecepatan pada gerak lurus disebut kecepatan linear (benda bergerak pada lintasan lurus), maka kecepatan pada gerak melingkar disebut kecepatan sudut, karena benda bergerak melalui sudut tertentu.
Terdapat dua jenis kecepatan pada Gerak Lurus, yakni kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat. Kita dapat mengetahui kecepatan rata-rata pada Gerak Lurus dengan membandingkan besarnya perpindahan yang ditempuh oleh benda dan waktu yang dibutuhkan benda untuk bergerak . Nah, pada gerak melingkar, kita dapat menghitung kecepatan sudut rata-rata dengan membandingkan perpindahan sudut dengan selang waktu yang dibutuhkan ketika benda berputar. Secara matematis kita tulis :
1.1.3      Kecepatan sudut sesaat
 
Kita dapat memperoleh dengan membandingkan perpindahan sudut dengan selang waktu yang sangat singkat. Secara matematis kita dapat menulisnya:

Satuan percepatan sudut dalam Sistem Internasional (SI) adalah rad/s2 atau rad-2

1.2          HUBUNGAN ANTARA BESARAN GERAK LURUS DAN GERAK MELINGKAR
Pada pembahasan sebelumnya, kita telah mempelajari tentang besaran fisis Gerak Melingkar, meliputi Perpindahan Sudut, Kecepatan Sudut dan Percepatan Sudut. Apakah besaran Gerak Melingkar tersebut memiliki hubungan dengan besaran fisis gerak lurus (perpindahan linear, kecepatan linear dan percepatan linear) ………..?
Dalam gerak melingkar, arah kecepatan linear dan percepatan linear selalu menyinggung lingkaran. Karenanya, dalam gerak melingkar, kecepatan linear dikenal juga sebagai kecepatan tangensial dan percepatan linear disebut juga sebagai percepatan tangensial.

1.3          Hubungan antara Perpindahan Linear dengan Perpindahan sudut
Pada gerak melingkar, apabila sebuah benda berputar terhadap pusat/porosnya maka setiap bagian benda tersebut bergerak dalam suatu lingkaran yang berpusat pada poros tersebut. Misalnya gerakan roda yang berputar atau bumi yang berotasi. Ketika bumi berotasi, kita yang berada di permukaan bumi juga ikut melakukan gerakan melingkar, di mana gerakan kita berpusat pada pusat bumi. Ketika kita berputar terhadap pusat bumi, kita memiliki kecepatan linear, yang arahnya selalu menyinggung lintasan rotasi bumi. Pemahaman konsep ini akan membantu kita dalam melihat hubungan antara perpindahan linear dengan perpindahan sudut. Bagaimana hubungan antara perpindahan linear dengan perpindahan sudut ?
Perhatikanlah gambar di bawah ini.
Ketika benda berputar terhadap poros O, titik A memiliki kecepatan linear (v) yang arahnya selalu menyinggung lintasan lingkaran.
Hubungan antara perpindahan linear titik A yang menempuh lintasan lingkaran sejauh x dan perpindahan sudut teta (dalam satuan radian), dinyatakan sebagai berikut :
Di mana r merupakan jarak titik A ke pusat lingkaran/jari-jari lingkaran.
1.4          Hubungan antara Kecepatan Tangensial dengan Kecepatan sudut
Besarnya kecepatan linear (v) benda yang menempuh lintasan lingkaran sejauh delta x dalam suatu waktu dapat dinyatakan dengan persamaan :
Sekarang kita subtitusikan delta x  pada persamaan 2 ke dalam persamaan 1
Dari persamaan di atas tampak bahwa semakin besar nilai r (semakin jauh suatu titik dari pusat lingkaran), maka semakin besar kecepatan linearnya dan semakin kecil kecepatan sudutnya.

1.5          Hubungan antara Percepatan Tangensial dengan Percepatan Sudut
Besarnya percepatan tangensial untuk perubahan kecepatan linear selama selang waktu tertentu dapat kita nyatakan dengan persamaan

at = percepatan tangensial, r = jarak ke pusat lingkaran (jari-jari lingkaran) dan alfa= percepatan sudut. Berdasarkan persamaan ini, tampak bahwa semakin jauh suatu titik dari pusat lingkaran maka semakin besar percepatan tangensialnya dan semakin kecil percepatan sudut.

Semua persamaan yang telah diturunkan di atas kita tulis kembali pada tabel di bawah ini.

Catatan : Pada gerak melingkar, semua titik pada benda yang melakukan gerak melingkar memiliki perpindahan sudut, kecepatan sudut dan percepatan sudut yang sama, tetapi besar perpindahan linear, kecepatan tangensial dan percepatan tangensial berbeda-beda, bergantung pada besarnya jari-jari (r)
Latihan Soal 1 :
Sebuah roda melakukan 900 putaran dalam waktu 30 detik. Berapakah kecepatan sudut rata-ratanya dalam satuan rad/s ?
Jawaban :

Latihan Soal 2 :
Sebuah CD yang memiliki jari-jari 5 cm berputar melalui sudut 90o. Berapakah jarak yang ditempuh oleh sebuah titik yang terletak pada tepi CD tersebut ?
Jawaban:
Terlebih dahulu kita ubah satuan derajat ke dalam radian (rad).

Setelah memperoleh data yang dibutuhkan, kita dapat menghitung jarak tempuh titik yang terletak di tepi CD

Catatan : lambang r digunakan untuk jari-jari lintasan yang berbentuk lingkaran, sedangkan lambang R digunakan untuk jari-jari benda yang memiliki bentuk bundar alias lingkaran.
Latihan Soal 3 :
Sebuah roda sepeda motor berputar terhadap porosnya ketika sepeda motor tersebut bergerak. Sebuah titik berada pada jarak 10 cm dari pusat roda, dan berputar dengan kecepatan sudut 5 rad/s dan memiliki percepatan sudut sebesar 2 rad/s2. Berapakah kecepatan tangensial dan percepatan tangensial sebuah titik yang berjarak 5 cm dan 15 cm dari pusat roda sepeda motor tersebut ?
Jawaban :
Kecepatan sudut (omega = 5 rad/s dan percepatan sudut (alfa) = 2 rad/s2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALYSIS KEBISINGAN TERMINAL PENUMPANG/ BIS BANDA ACEH Bidang Teknik Produksi Pemesinan Jurusan Teknik Mesin Universitas Syiah Kuala ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kenyamanan dan mitigasi kebisingan yang terjadi akibat aktivitas yang terjadi di kawasan terminal penumpang Banda Aceh. Kebisingan tersebut dapat timbul dari berbagai aktivitas di komplek terminal serta kebisingan yang di timbulkan oleh komponen-komponen di sekitar terminal. Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah dengan cara memvariasikan waktu secara linier, kemudian mengukur tingkat kebisingan yang di timbulkan dengan menggunakan Sound Analyzer TES-1358. Titik-titik pengamatannya adalah: pos jaga sebelah barat (T1) dengan kebisingan tertinggi 86,6 dBA , pos jaga sebelah timur (T2) dengan kebisingan tertinggi 83,3 dBA, kantor pusat dan Hall (T3) dengan kebisingan tertinggi 82,6 dBA, mushalla (T4) dengan kebisingan tertinggi 80,6 dBA, area parkir AKDP (T5) dengan kebisingan tertinggi 81,8 dBA ,

PERENCANAAN PROSES PEMBUATAN CENDRAMATA MESJID RAYA BAITURRAHMAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI CAD/ CAM

KUMPULAN TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR PERENCANAAN PROSES PEMBUATAN CENDRAMATA MESJID RAYA BAITURRAHMAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI CAD/CAM diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat yang diperlukan untuk memperoleh Ijazah Sarjana Teknik Disusun Oleh: RAHMAT 0404102010056 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH 2011 PERENCANAAN PROSES PEMBUATAN CENDRAMATA MESJID RAYA BAITURRAHMAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI CAD/CAM Oleh : RAHMAT 0 4 041020100 56 Teknik Produksi Pemesinan Jurusan Teknik Mesin Universitas Syiah Kuala Abstra k Bagi industri kecil dan menengah mesin CNC merupakan pendukung dalam proses manufaktur yang dapat menghasilkan produk yang berkualitas, dan dalam waktu yang singkat. Dalam menjalankan mesin CNC dibutuhkan operator yang handal dan menguasai mesin . Penelitian ini berhubungan dengan perencanaan proses pembuatan cendramata Mesjid Raya Baiturrahman menggunakan teknologi cad/cam . metodelogi proses perencanaan menggabungkan tahapan